Friday, April 13, 2007

Entertaint

Baru-baru ini ketika film nagabonar jadi dua diputar, dan kebetulan sekali aku dan suami sempat menonton film ini. Salah satu sindiran di film ini adalah ketika teman si Bonaga, anaknya Naga Bonar, menyuguhkan entertaint seorang cewek di ajang negosiasi dengan calon partner kerja, Bonaga dengan tegas menolak cara itu. Kebetulan sekali lagi, dunia tempatku bekerja sekarang adalah perusahaan telekomunikasi, yang kalau dilihat rulenya biasa disebut operator. Jelas, jenis entertaint disini banyak sekali. Dari sekedar snack ketika meeting, workshop di luar kota dengan memilih waktu yang dekat dengan waktu weekend, dan boleh memperpanjang sampai weekend, sampai hanya kaos-kaos, gantungan ID card, pulpen-pulpen ataupun tas.
Wajar sekali bukan buat hal-hal entertaint seperti itu??...
Itu yang aku ketahui. Singkat cerita, beberapa minggu lalu, aku diwajibkan overtime pada weekend. Di sela-sela pekerjaan yang kami lakukan, kami saling bercerita. Dan keluarlah cerita tentang sisi lain dari sebuah entertaint... Baru sebatas karaoke dengan wanita, sih, tapi terus terang mendengar itu, aku cuma tersenyum-senyum tak jelas. Antara ada panggilan 'sok alim', panggilan perasaan seorang wanita dan ucapan syukur bahwa suamiku tidak termasuk yang rawan area entertaint di kantornya saat ini... Cerita terus bergulir dengan detail bagaimana acara karaoke berlangsung, bagaimana para pria menikmati saat-saat itu dan bagaimana reaksi sang vendor wanita yang terpojok di sudut ruangan menyaksikan tingkah customernya.
"Sekali-kali kalian ikutan deh, pake wig cowok aja... biar tahu kayak apa," ujar seorang temanku. Kembali lagi responsku hanya senyum. Wadduh, tak akan deh aku mau gabung.. secara aku malu dengan kerudungku, aku juga tak suka eksploitasi wanita.
Itulah... Wanita memang diciptakan dengan segala kelebihan yang indah. Bukan hanya para pria yang suka, kamipun para wanita sangat menyukai seni wanita lain, entah bajunya, entah cara bicaranya, entah bentuk tubuhnya, ataupun parasnya. Wanita sangat dekat sekali dengan dunia entertaint, maksudnya dimanfaatkan di dunia itu. Para pebisnislah yang memanfaatkan ini untuk menggolkan bisnisnya. Aku jadi ingat sekali cerita seorang temanku yang suaminya notabene pengusaha. Karaoke plus-plus dan membahagiakan para simpanan biasa dilakukan demi bisnis. Pernah satu dua kali ada celetukan dari temanku lainnya seperti, "Elo gak takut suami elo ikutan?"
"Nggak. Gw yakin dia cuma meng-entertaint, walopun rawan sih.."
O..o... temanku ini hebatkan, punya kepercayaan yang setebal dinding gunung?? Kalau aku pasti sudah kebat-kebit. Mendengar acara entertaint di kantorku saja aku sudah tak enak hati, apalagi kalau yang cerita itu suamiku. Hmm, kira-kira bisakah kalian menolak kalau dapat cara entertaint seperti ini??....:)