Friday, November 28, 2008

Romantika Pernikahan


"Say, tadi aku gak sengaja dengar percakapan Bos dengan Istrinya. Kebetulan kan kita sebelahan. Kayaknya lagi berantem deh. Aku sih nangkapnya, Istrinya kayaknya ngecek dia dimana. Soalnya si Bos sempat bilang, tadi lagi di toilet, trus nggak lama, Bos jawab, aku di ruanganku kok, lagi kerja. Mungkin aja Istrinya nanya kali si Bos dimana dan lagi ngapain."
"Ooo.. wajarlah... Di rumah kan bosen juga, apalagi kedua anaknya udah nggak disini," sahutku.
"Setelah itu, mungkin Bos cerita ama temanku. Abis makan siang, Bos sempat ngobrol ama Mas, dia bilang, ada yang harus diubah dari dia. Cerita si Bos sih, dia pulang kerja, langsung makan, terus main komputer, sampai waktu tidur. Mungkin karena itu kali istrinya agak bertanya-tanya, padahal Bos seharian di kantor, dan aku tahu banget Bos tuh orang yang gak macam-macam."
"Hmm.. pantesan... Bete jugalah kalo gak punya teman ngobrol"
"Trus, lanjut deh, mereka bilang kok bisa sih Om Bosek (panggilan Nowo, waktu dia menggundulkan kepalanya, dari aku. Sebenarnya sih, aku nyebutnya Botse, Botak Seksi. Tapi nyampe ke teman-temannya Bosek-red)tetap manggil istrinya Say, gandeng di mana aja, masih suka nonton berdua, jalan berdua... Terus mereka bilang, susah banget untuk begitu. Aku bilang kalau cewek itu suka banget disayang (di kalimat ini, aku melirik dia dan berhuiiii panjang)dan dimanja. Panggil kamu Say, gandeng kamu kemana-mana udah jadi kebiasaan aja buat aku. Mungkin karena beda generasi kali ya, say.."
"Nggak juga sih, Mas. Temanku cerita, Ibu Bapaknya sampai sekarang masih bersay-say, kemana-mana berdua dan masih gandengan,kok."
"Iya ya... Mereka sempat bilang pertahankan tuh, Wo... Teman-temanku kadang suka iri pengen bisa berlaku demikian..."
"Ye... Itukan karena akunya juga ekspresif, Mas," potongku, yang intinya juga mau muji diri sendiri. Kan apa yang terjadi pada kami adalah apa yang kami lakukan bersama-sama. Aku jadi ingat dulu temanku sering banget bilang aku dangdut, kalau tiba-tiba aku menuliskan satu kalimat romantis pendek atau sekedar 'I love U' via sms ke Nowo.
"Iya.. Kamu emang tipe yang begitu, kalau mau dipeluk, bilang, kalau minta dicium, bilang. Jadinya, aku tahu apa yang lagi kamu inginkan. Intinya sih, yang penting komunikasi, ya, say... Komunikasi yang sebenarnya," sambungnya dengan tersenyum singkat dan meraih tanganku untuk dikecupnya.
Aku memandangnya sekali lagi, dan berjanji semampuku akan menjaga apa yang sudah kami jalin. Karena pernikahan adalah PR panjang, yang lengkap dengan soal-soal yang sulit maupun yang mudah...:)

Note: Judul diatas picisan banget ya....