Monday, May 09, 2005

Sore ini...

Siang ini, aku jadi teringat adikku. Bukan tentang ke'telat'annya, tapi tentang makna perjalanan karirnya, yang banyak mengundang belas kasihan dari kami sekeluarga. Setelah 2 tahun menganggur selepas kuliahnya, Erna, adikku baru bisa merasakan bekerja, itupun hanya dis ebuah kantor notaris. Aku hanya mengiba melihatnya, walaupun senyum dan ocehan supelnya tetap terpasang di wajahnya, aku tahu dengan sangat betapa kurang pendapatannya saat itu.
Ternyata Tuhan tak hanya mencobanya dengan faktor gaji, dia dihadapkan pada bos yang benar-benar jauh dari profil bos sesungguhnya. Dan cobaan itu tak berhenti walaupun dia pindah bekerja di tempat lain, situasi dan bos yang semena-mena mewarnai hari kerjanya. Ibuku sampai mengurut dada dan prihatin memandangnya. Doa beliau, aku rasa, tak berhenti untuk adikku ini.
Setelah beberapa kali, dia mengalami hal tersebut, dia seakan tersadar untuk tak bergantung lagi pada pekerjaannya. Tuhan memang Maha Adil, ketika adikku benar-benar merasa putus asa, ajakan untuk membuka usaha konsultan terbuka dari temannya, yang tak pernah diduganya. Usaha itupun terwujud, dan dengan resmi dia keluar dari kantor notaris, yang tidak bersedia membayar gaji terakhirnya.
Erna tetap ikhlas..dan ikhlasnyalah, yang kalau aku pikir-pikir membawa keberkahan untuknya. Satu persatu klien berhasil dia tangani, dan rupiah demi rupiah bisa dia kumpulkan dari dalam rumah tanpa meninggalkan anak terkecilnya.
Membayangkan itulah yang sore ini menemani benakku, ada pelajaran yang bisa diambil darinya. Bahwa Allah selalu mencreate orang dengan rezeki masing-masing dan bagaimana kita menjemputnya, dan satu kalimat bijak dari Mario Teguh seakan terbukti disini, yaitu when you are down to nothing, God's up to something.....

No comments: