Friday, January 04, 2008

Harga Kemewahan

Judul di atas kayak judul sinetron, ya....

Tiba-tiba saja tadi pagi terpikir, tentang perbedaan uang yang harus saya keluarkan antara naik ojek, taksi dan kopaja menuju kantor. Ternyata lumayan jauh.... Kalau naik ojek, dari depan Sentra Mulia, karena di drop suami di situ, ojek yang biasa saya bayar adalah 15 ribu. Tukang ojeknya sih, kalau ditanya berapa, pasti jawabnya terserah atau 12 ribu aja deh, neng.... Tanggung, yah sudah...15 ribu....
Sempat diprotes suami, kok mahal sih, 10 ribu aja pantes,say...begitu katanya. Tapi yah, sudahlah....
Taksi? Kalau lancar dan lewat belakang ambassador, terus jalan Denpasar, terus belakang Balai Kartini..dan selanjutnya, taksi TL (tarif lama) itu sekitar 8 ribu rupiah, kalau taksi TB(tarif baru) itu sekitar 11 ribu rupiah. Kalau hari kerja sedang (nggak macet di daerah Ambassador, agak tersendat di belakang Balai Kartini), taksi TL sekitar 12 ribu 5 ratus rupiah, taksi TB 15 ribuan. Kalau hari kerja berat (macet dua-duanya), TB bisa 25 ribu, TL sekitar 20 ribu.
Kopaja? S66. Harus nyeberang. Hanya 2 ribu. Rute agak muter sedikit, agak macet sedikit, agak panas sedikit. Siap-siap diri 2 gedung sebelum Wisma Mulia, kalau mau turun pada gedung yang tepat (nggak patuh ama peraturan). Cukuplah dengan 2000.
Kehitung,kan, bedanya? Naik taksi gak jauh dari naik ojek harganya. Tapi kalau nggak hujan, saya lebih milih naik ojek. Cepat sampai ke Wisma Mulia, berangin, nunggu taksi pagi hari cukup susah dan kasihan aja sama tukang ojek, kebayang uang makan keluarga mereka.
Tadi pagi, coba naik kopaja (biasanya naik S66 kalau pulang aja, ke kantor suami)...nyebrang ke pasar festival... not badlah.... cukup hemat..dan nggak perlu buka payung juga walaupun hujan, karena bisnya berhenti di depan Wisma Mulia

Tapi pernah,loh, saya naik taksi TB gratis ke kantor suami. Bukan nebeng... Tapi karena ujan... loh?!... Iya, pas hujan di sore hari, ada taksi TB lewat, saya stop, payung saya pinjamkan ke teman yang lagi hamil (salah,kan... seharusnya taksi dikasih ke teman yang lagi hamil dulu...bukan payung..), pas di taksi, baru ingat uang hanya ada 50 ribuan, berdoa biar ada kembaliannya (pengalamannya, sering nggak ada kembalian), ternyata nggak ada, padahal orang Freeport yang satu gedung dengan kantor suami sudah menunggu tak sabar, diapun uangnya 50 ribuan (tapi banyak, nggak kayak di dompet saya yang cuma satu), jadilah dengan sukarelanya, dia bilang : "I'll give extra twenty for you" ke supir taksi. Saya melongo, dan langsung, "serius?" (terus terang, saya bingung ini orang Indonesia apa bukan.. abis ngomongnya campur aduk.. tampang..yah..tampang Cina Singapur..).
"No problem"
Melongo lagi. Terus, keluar dari taksi, sambil: "Thank you"
"No problem"

Nah..ini dia... Harga kemewahan yang nol......hehehehehe

*Cerita yang nggak penting amat. Ide dari atas S66 loh..*

No comments: