Monday, January 21, 2008

me 'n time

"Kadang-kadang kita perlu loh, say, punya waktu untuk diri sendiri," ujar suamiku disela-sela waktu kami menunggu pesanan makanan datang.
"Yo'i," jawabku setuju.
"Jadi,say, kalau kamu memang butuh waktu untuk sendiri, bilang saja," sahutnya lagi. Padahal, sih, sampai aku menikah 7 tahun begini, aku selalu memegang prinsip, waktu hidupku adalah milikku. Apa yang aku habiskan untuk keluarga, teman, bekerja adalah salah satu wujud kebaikkanku untuk membagi. Aihh..sedikit egois,kan? Kalaupun aku butuh waktu untuk diri sendiri, aku merasa tak perlu meminta ijin, even ke pasangan. Pemberitahuan boleh, tapi minta ijin, nggaklah... Ini,kan, waktuku, yang berarti milikku.
Karena kebaikan suamikulah, makanya aku hanya menimpali dengan tertawa kecil. "Kalau kamu, kapan waktu buat kamu sendiri?" pancingku sembari mengingat waktu-waktu kami yang seringnya dihabiskan bersama.
"Nantilah... Aku ingin kalau aku punya waktu untuk aku sendiri, aku akan naik gunung sendiri, tanpa teman..." jawabnya menerawang, mungkin membayangkan keasyikan mendaki gunung.
"Mbok ya, Mas.. kalau mau punya me 'n time jangan yang membahayakan,kek... Pergi sama teman-teman sih oke, tapi jangan sendiri." Aku mulai gusar mendengar harapannya.
"Aku kan biasa, dulu..."
Ye... itu kan dulu..........

----

Nah, 11 Januari kemarin gak sengaja jadi me 'n time ku. Jadwalku pagi itu sebenarnya adalah mengantar Ibu ke laboratorium setelah bergym ria, setelah itu menukar sepatu di donatello, kemudian ikuti arus... Nyatanya, pagi itu Ibu sudah ke laboratorium, aku mendapatkan oleh-oleh dari adik ipar yang lumayan berat, dan Erna, adikku mau menemaniku ke Donatello. Jadilah jadwal berubah, kami ke kantor kakak ipar, untuk mengantarkan oleh-oleh, kemudian ke Donatello, kemudian lunch barenga kakak ipar, kemudian ke Gramedia untuk membeli a thousand splendid suns plus satu novel untuk adikku, kemudian pulang.... puas banget... Walau nggak 100 persen sendiri, tapi aku puas mengatur waktuku, dan untungnya adikku setuju-setuju saja.
Kalau diingat-ingat lagi, dulu sewaktu di kantor lama, aku sering punya me 'n time. Biasanya diisi dengan kursus kerajinan satu hari, menyusuri mall, belanja di tanah abang, sampai hanya nongkrong di QB world...Uihh...menyenangkan....
Me 'n time versusku sendiri sebenarnya bukan harus waktu cuti, disela-sela business travelpun buatku adalah me 'n time, dengan catatan, aku tidur di kamar sendiri, bukan berbagi seperti di kantor sekarang. Kamar sendiri, bagi saya berarti, bisa seenaknya... bangun tidur, senam-senam kecil sekenanya, tanpa malu dikomentari, guling-guling di kasur, berganti-ganti kasur, nonton apa yang aku suka, nyetel MP3 segede-gedenya, melamun, ataupun membaca. Beda di kamar yang harus berbagi, pasti gosip mulu bawaannya, mengingat aku orang yang cukup cerewet.
Biasanya sih, efek setelah me 'n time, rasa kangen luar biasa ke 2 jagoan plus suami akan muncul...
Jadi siapa bilang me 'n time adalah wujud egois?...:)

1 comment:

Anonymous said...

People should read this.